PEKANBARU - Guna meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan pertahanan, Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin menggelar latihan simulasi pertahanan menghadapi ancaman kelompok separatis bersenjata.
Latihan ini melibatkan tiga peleton Pasukan Pertahanan Pangkalan (Hanlan) yang dipersiapkan secara matang guna melaksanakan patroli, deteksi dini, serta penindakan terhadap setiap potensi ancaman yang mengarah ke wilayah vital RSN Darat.
Skenario bermula dari informasi intelijen tentang adanya pergerakan mencurigakan dari kelompok separatis bersenjata yang mendekati area pangkalan.
Menanggapi laporan tersebut, Kepala Operasi Lapangan Udara RSN Kolonel Pnb Fardinal Umar langsung memerintahkan pengamanan maksimal melalui patroli intensif di seluruh akses masuk ke pangkalan.
Fokus utama latihan adalah menguji kesiapan personel dalam menanggapi ancaman secara cepat, tepat, dan sesuai prosedur operasi standar. Tiga peleton Hanlan dikerahkan dalam formasi strategis, satu peleton berpatroli dan mengintai di sekitar Skadron Udara untuk memastikan keamanan alutsista, sementara dua peleton lainnya mengamankan markas, gudang senjata, dan bersiaga di titik-titik rawan.
Puncak latihan terjadi saat terjadi kontak tembak antara tim Hanlan dengan kelompok separatis di sekitar Lapangan Tembak RSN Lanud. Berkat koordinasi yang solid dan respon yang cepat, tim Hanlan berhasil melumpuhkan seluruh anggota kelompok bersenjata tersebut. Senjata dan perlengkapan mereka diamankan sebagai bagian dari evaluasi taktis.
Latihan ini sekaligus menguji kesiapan sistem pendukung operasional pangkalan, mulai dari komunikasi, logistik, hingga komando kendali.
Komandan Lud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris, menyampaikan apresiasi atas keseriusan seluruh personel yang terlibat, Jumat (20/6/25).
"Latihan ini merupakan bentuk nyata kesiapan Lanud RSN dalam menjaga keamanan wilayah pangkalan dan aset strategis nasional. Saya bangga kepada seluruh personel yang telah menunjukkan profesionalisme tinggi dalam menghadapi segala bentuk ancaman," tegas Danlanud.
Latihan ini berfungsi sebagai pengingat pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai skenario ancaman terhadap keamanan nasional.