PEKANBARU — Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan memimpin apel penyambutan personel Polda Riau yang baru selesai melaksanakan penugasan Bawah Kendali Operasi (BKO) di Polda Sumatera Barat dalam misi kemanusiaan pascabencana galodo di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam.
Apel tersebut digelar di Gedung Tribrata lantai 5 Mapolda Riau, Jumat (12/12/2025). Sebelum kembali ke kesatuan, Polda Riau terlebih dahulu menerima cendera mata adat berupa saluak dan selendang untuk Kapolda Riau sebagai simbol persaudaraan dan penghormatan atas pengabdian jajaran Polda Riau selama masa tanggap darurat bencana.
Penyerahan cendera mata adat tersebut dilakukan langsung oleh Iskandar Datuk Majo Nan Putiah, tokoh adat Nagari Salareh Aia Timur, dalam sebuah prosesi yang sarat makna adat Minangkabau. Acara pelepasan dilaksanakan pada Kamis malam (11/12/2025) di SMPN 3 Palembayan dan dihadiri oleh tokoh masyarakat serta warga setempat.
"Kami berikan kepada Bapak Kapolda Riau, karena itu pakaian kami di minang kabau sebagai penghulu, kenang-kenangan sepanjang masa yang dapat kami sampaikan sebagai balas kasih kepada Bapak Kapolda Riau" ujar Iskandar Datuak Majo Nan Putiah.
Dalam adat Minangkabau, saluak dan selendang bukan sekadar penutup kepala dan kain pelengkap busana, melainkan lambang kehormatan, kepercayaan, serta penerimaan seseorang sebagai bagian dari keluarga besar nagari. Penyerahan tersebut menjadi simbol eratnya ikatan batin dan persaudaraan antara masyarakat Palembayan dan jajaran Polda Riau.
Pada bencana galodo yang melanda Kecamatan Palembayan, Polda Riau mengerahkan ratusan personel untuk membantu proses evakuasi korban, pencarian jenazah, pemulihan wilayah, serta pendampingan psikologis bagi masyarakat terdampak.
Selain dukungan personel, Polda Riau juga menyalurkan bantuan logistik dan peralatan kerja seperti sekop, cangkul, serta angkong guna mempercepat pembersihan material banjir. Untuk mengatasi keterisolasian informasi akibat rusaknya jaringan komunikasi, Polda Riau turut menghadirkan layanan komunikasi berbasis satelit Starlink.
Dalam arahannya, Irjen Herry menyampaikan bahwa kehadiran Polri tidak hanya sebatas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), tetapi juga sebagai penjaga nilai-nilai kemanusiaan.
“Kami hadir bukan hanya ketika keamanan terganggu, tetapi juga saat masyarakat membutuhkan respons cepat dalam situasi tanggap darurat. Inilah wujud nyata pengabdian Polri untuk masyarakat,” tutupnya.